Berita Utusan

Advertise

Kios Digusur, Pedagang Bantaran Sungai Ngrowo Tulungagung Wadul Dewan

Diposting oleh On Desember 31, 2016

Lokasi proyek
Seputar proyek RTH di bantaran Sungai Ngrowo, Dana: Rp 11 miliar, Asal Dana: APBN 2016, Lokasi: sisi kanan dan kiri Sungai Ngrowo, Volume: antara jembatan gantung di Desa Gedangsewu hingga Jembatan Plengkung di Desa Mangunsari
Tulungagung Utusan - Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di bantaran Sungai Ngrowo menimbulkan kekecewaan warga. Sebab, proyek dari pemerintah pusat itu menggusur lahan berjualan mereka.

Pedagang kaki lima, pedagang bunga, dan masyarakat yang tergabung Paguyuban Kawasan Pinggir Kali Lembu Peteng menggerudug DPRD pada Senin (15/8). Selain menyampaikan aspirasi, mereka minta solusi yang tepat.

"Sebenarnya kami bukan menolak pembangunan RTH.Namun kami khawatir pembangunan tersebut tidak mempedulikan pedagang yang menggantungkan hidup di bantaran Sungai Ngrowo. Saat ini saja kami sudah kebingungan untuk biaya hidup sehari-hari karena perintah melakukan pengosongan. Mestinya ada alternatif atau solusi untuk aktivitas perdagangan kami,”ungkap salah seorang pedagang yang sehari-hari berdagang di tepian Sungai Ngrowo.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Tulungagung Sutrisno menyatakan, pihaknya tidak asal gusur.Ia pernah mengundang warga dan pedagang di daerah itu ke Dinas PU untuk sosialisasi pada Jumat 19 Februari lalu. "Sosialisasi sudah pernah dilakukan, waktu itu tidak ada masalah. Kalau mau jujur, sebenarnya pemerintah daerah tidak punya aset di tepian Sungai Ngrowo. Kami cuma memfasilitasi tanah milik Balai Besar Brantas yang dikuasai PT Jasa Tirta,” kata Sutrisno.

Masih menurut Sutrisno, di atas tanah tersebutakan dibangun Ruang Terbuka Hijau. Selain itu, Sungai Ngrowo perlu direvitalisasi. Jasa Tirta memberikan teguran ke warga agar mulai 11 Agustus mereka mengosongkan bantaran sungai.

Sutrisno juga mengatakan, PT Jasa Tirta tidak lepas tangan. Nantinya, mereka tetap diperbolehkan berjualan di sekitar Sungai Ngrowo. Bahkan juga disiapkan danauntuk para pedagang. Dana tersebut untuk membangun kios.

Pria bertubuh subur itu menegaskan, pihaknya akanterus membangun Sungai Ngrowo. Karena Sungai Ngrowo termasuk salah satu Rencana Induk Pariwisata dan sentral wisata kota yang harus dijaga keindahan, kenyamanan, dan ketertibannya.

Di sisi lain, Ketua DPRD Tulungagung Supriyono menyampaikan, hendaknya eksekutif dalam melaksanakan tugas jangan terpaku dan berlindung pada peraturan.

"Saat ini zaman sudah berubah. Terlebih di era otonomi daerah. Kearifan lokal bisa diutamakan. Pemerintah daerah harus lebih peka terhadap kepentingan rakyat, sehingga tidak timbul masalah yang lebih besar. Semua kan bisa dibicarakan," ungkapnya dengan nada tinggi.

Pria yang juga menjabat ketua DPC PDI Perjuangan tersebut menambahkan, dirinya belum pernah diajak bicaraterkait proyek RTH Sungai Ngrowo. Padahal itu menyangkut hajat hidup orang banyak.  (tur)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »