Berita Utusan

Advertise

Tulungagung Musim Proyek Siluman

Diposting oleh On Desember 31, 2016

Ilustrasi Proyek Pembangunan Jalan tanpa Papan Nama
Dibiayai Negara Kok Tanpa Papan Nama
Utusan Tulungagung Sejumlah pembangunan fisik yang dibiayai APBD Tulungagung diduga bermasalah. Indikasinya, proyek-proyek mulai dikerjakan namun tak terpasang papan nama. 

Padahal, keberadaan papan nama sangat vital dan mencerminkan adanya transparasi anggaran. Isinya menyangkut jenis kegiatan, lokasi, volume, nilai dan jangka waktu pengerjaan proyek. Bahkan keberadaan papan nama di lokasi proyek merupakan keharusan.

Diantara proyek yang tidak ditemukan papan namanya adalahproyek pembangunan tembok penahan jalan (TPJ)Desa Ngebong, Kecamatan Pakel (jalan raya Campurdarat arah Bandung); pembangunan TPJ di lapangan Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru; pembangunan talut jembatan Sine, Kecamatan Kalidawir; pembangunan jembatan dan talut Desa Bendiljati Kulon (atau selatan MTs).

Menyikapi hal tersebut, Bupati LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) DPD Tulungagung Agus Rianto menyatakan, saat ini rekanan memang ada yang asal bangun saja."Indikasinya mulai dari papan nama saja mereka sudah main-main. Padahal itu syarat dasar pembangunan," ungkapnya.

Keengganan kontraktor proyek memasang papan nama seakan diamini oleh dinas terkait. Buktinya, dinas seperti tidak pernah menegur atau memberi sanksi terhadap kontraktor yang tidak memasang papan nama, sehingga praktik semacam itu masih saja terjadi saat ini.

Salah satu kontraktor dari pinggiran barat kota Tulungagung berdalih, meskipun pemasangan papan nama menjadi bagian pengerjaan proyek yang harus ada, namun repotnya ketika di pasang malah hilang. "Papan nama kalau tidak ditemukan di lokasi boleh jadi disembunyikan.Karena kadang dicuri orang untuk kepentingan pribadi, yang penting proyek tersebut dikerjakan dengan baik," ungkap kontraktor tersebut.

Berdasarkan Perpres nomor 54 Tahun 2010 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 disebutkan, setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek. Papan nama tersebut sekurang-kurangnya memuat jenis kegiatan, lokasi, volume, nilai dan jangka waktu pengerjaan proyek. Selain dipasang di tempat yang "aman", papan nama harus dipasang ditempat yang mudah diketahui masyarakat.

Sekretaris Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Tulungagung Dwi Hari di kantornya Jumat (26/8) mengatakan, masalah papan nama bukannya tidak ada. Namun memang disimpan untuk menjaga keamanan papan nama itu sendiri.

"Kalau papan nama tidak ada, itu untuk mengantisipasi pemeriksaan BPK.Karena seringkali ketika dipasang di awal, papan nama malah rusak atau hilang. Jikatim BPK datangdan mereka tidak menemukan papan nama, hal tersebutakan menimbulkan masalah besar," tegasnya.

Dwi Hari juga menambahkan, untuk mengantisipasi hilang atau rusaknya papan nama, saat ini ada semacam kesepakatan antar kontraktor untuk menyembunyikannya. Kemudian memasang papan nama tersebut diakhir proyek sebagai salah satu  syarat pencairan dana.(tur)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »