Idam Kholid, Kasie Intel Kejaksaan sedang membaca Tabloid Utusan Rakyat |
Utusan-Rakyat, Tulungagung - Nuansa
persaingan politik di Kabupaten Tulungagung, nampaknya, sudah mulai terasa.
Meskipun samar, beberapa pihak terlihat melakukan gerakan bawah tanah untuk
menjatuhkan lawan. Salah satunya gerakan yang mencoba menggoyang kepengurusan
Partai Golkar Tulungagung. Mereka melaporkan pengurus partai berlogo pohon
beringin itu ke Kejaksaan Tulungagung atas dugaan penyelewengan dana Bantuan
Politik (Banpol) Tahun 2016.
Terhitung sampai
berita ini dimuat, laporan masuk ke Kejaksaan Negeri Tulungagung sudah lebih
dari tiga bulan yang lalu. Saat ini, laporan tengah ditangani pihak kejaksaan.
Kasie Intel
Kejaksaan Negeri Tulungagung Idam Kholid mengatakan, status kasus dugaan penyelewengan
dana Bantuan Politik (Banpol) Tahun 2016 sebentar lagi akan masuk ke tahap
penyidikan. “Kami telah melakukan penyelidikan dan menyimpulkan kasus ini telah
cukup bukti untuk diteruskan ke penyidikan,” kata Idam saat wawancara dengan
Jurnalist Utusan-Rakyat.
Saat
pemeriksaan, lanjut Idam, ada 30 saksi yang diperiksa. Ke-30 saksi tersebut
berasal dari unsur internal partai, partai lain, dan pihak Kesbangpol Linmas
Tulungagung. Di internal parta sendiri, pengurus yang diperiksa mulai tingkat
kabupaten, kecamatan, hingga pengurus desa.
“Ada 30 saksi
yang kita periksa. Pemeriksaan kita lakukan guna mengumpulkan data dan bukti
untuk menguatkan laporan,” ujar Idam.
Sayang Idam
belum mengungkap lebih lanjut terkait kerugian negara serta modus dugaan penyelewengan
bantuan dana banpol. Termasuk siapa yang melaporkan ke kejaksaan.
Sementara itu,
Ketua DPD Partai Golkar Tulungagung KH Asmungi ketika dihubungi via telepon
mengatakan, jika dugaan penyelewengan dana banpol merupakan kasus lama yang
diungkit-ungkit kembali. “Setelah saya telusuri, provokatornya ya tetap orang
itu-itu juga,” katanya.
KH Asmungi mengatakan, pihaknya siap saja jika dana bantuan politik dipermasalahkan. “Siap secara situasional,” ucapnya. (ieL)
KH Asmungi mengatakan, pihaknya siap saja jika dana bantuan politik dipermasalahkan. “Siap secara situasional,” ucapnya. (ieL)